Sekapur Sirih

Ketika muridnya, Asy-Syibli, meminta kepadanya untuk memberikan atau menjual mutiara yang ia punya, Junaid al-Baghdadi pun menjawab, “Jika kujual kepadamu, engkau tidak akan sanggup membelinya. Jika kuberikan kepadamu secara cuma-cuma, karena begitu mudah mendapatkannya, engkau tidak menyadari betapa tinggi nilainya. Lakukanlah apa yang aku lakukan, benamkanlah dulu kepalamu di lautan, apabila engkau dapat menunggu dengan sabar, niscaya kamu akan mendapat mutiaramu sendiri." Sebuah dialog berusia lebih dari seribu tahun, yang menceritakan tentang proses mencari ilmu.

Bahkan orang berilmu lebih tinggi derajatnya di hadapan Allah ".... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." QS Al-Mujadilah: 11

Kaisar Jepang pada masa Perang Dunia Kedua, Hirohito, mengumpulkan para jenderal sesaat setelah Jepang menyerah karena dua kotanya luluh lantah dijatuhi bom atom oleh pasukan sekutu. Pertanyaan pertama yang keluar dari mulutnya adalah "Berapa jumlah guru yang tersisa?"

"Education is the most powerful weapon we can use to change the world.", begitu perumpamaan yang diberikan oleh Nelson Mandela, seorang pejuang HAM dan gerakan perlawanan politik kulit (apartheid) yang berhasil menghapus perbudakan rasial di Afrika. 

Beberapa contoh yang dijabarkan di atas memberikan gambaran akan keutamaan ilmu dan potensi yang dibawanya untuk masa depan. Mencari ilmu adalah sebuah proses panjang, yang dimulai dengan pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan karakter, adab, dan agama, dimulai sejak anak tumbuh di lingkungan keluarganya. Selanjutnya, anak akan memperlebar cakrawala pembelajarannya ke sekolah dan masyarakat, yang keduanya pun harus saling terintegrasi untuk mencapai tujuan pendidikan yang ideal. Begitulah Ki Hajar Dewantara menuangkan asas tripusat pendidikan, yang seolah semakin pudar seiring perjalanan bangsa ini. Kolaborasi menjadi kata kunci, yang juga tertuang dalam nilai yang dianut SMPIT Al 'Ashar dalam mengelola proses pendidikan untuk generasi penerus bangsa.

Fenomena bernama globalisasi, yakni pudarnya batas-batas antar bangsa dalam berbagai aspek, menjadi salah satu dari banyak tantangan yang dihadapi dunia pendidikan. Jika dilihat dari aspek keilmuan, globalisasi telah membuka cakrawala keilmuan secara masif. Diiringi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, ilmu pengetahuan dapat diakses dan dipelajari oleh hampir tiap bangsa di dunia. Dua hal paling penting yang menjadi modal untuk dapat memanfaatkan potensi keilmuan ini adalah kemampuan bahasa Inggris dan penggunaan teknologi dan informasi. Kedua hal tersebut sudah menjadi kompetensi wajib di abad ke-21 ini, untuk itu SMPIT Al 'Ashar mengakomodir keduanya melalui program unggulan yang diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran di sekolah.

Dilihat dari aspek budaya dan gaya hidup, globalisasi juga tak ketinggalan memberikan pengaruhnya kepada bangsa Indonesia, yang tentunya ada yang bersifat positif dan negatif. Tugas keluarga dan sekolah adalah memberikan pemahaman dan pembiasaan kepada siswa tentang keagamaan yang akan menjadi "saringan" siswa dalam menginternalisasikan budaya yang ia akan temui di masa pertumbuhannya. Sangat sulit bagi kita untuk dapat memperhatikan anak didik setiap saat, maka persiapkanlah mereka agar dapat menjaga diri mereka sendiri dengan nilai-nilai Islami. Untuk itu, SMPIT Al 'Ashar juga menginternalisasikan nilai-nilai keislaman dalam proses pembelajaran sehari-hari melalui program unggulan "Qur'anic Generation".

Dengan berlandaskan teori kecerdasan majemuk, kami percaya bahwa tiap siswa memiliki potensi, minat, dan bakatnya masing-masing. Sembilan dimensi kecerdasan yang dituliskan oleh Howard Gardner pasti dimiliki oleh tiap siswa dengan kecenderungan dominan yang berbeda-beda. Tugas kita lah, sebagai pendidik dan keluarga, untuk dapat mengidentifikasi minat, bakat, serta potensi siswa, dan mengembangkannya agar dapat menjadi bekal ananda di masa depan. Berfokus kepada kekuatan, bukanlah kelemahan siswa, kami ingin menciptakan siswa yang memiliki mental unggul melalui berbagai kegiatan pengembangan siswa dan perlombaan. Kami percaya bahwa tiap siswa terlahir unik, dan Indonesia membutuhkan ahli bukan hanya di bidang kedokteran ataupun teknologi, tapi juga bidang-bidang lain yang memiliki kontribusi yang tidak kalah penting. Untuk itu, SMPIT Al 'Ashar menjadikan "Path of The Champion" sebagai salah satu program unggulan dalam memanaje potensi ananda.

Akhir kata, kami meyakini bahwa pendidikan terbaik disediakan oleh guru terbaik, dan guru terbaik adalah ia yang selalu berusaha mengembangkan diri dan kapasitasnya sebagai pengajar profesional. Maka dari itu, kolaborasi profesional di antara sivitas akademika akan menjadi budaya kerja yang ditanamkan. Integrasi keluarga, sekolah, dan masyarakat, adalah kunci untuk kesuksesan pendidikan siswa. Kolaborasi terbaik tercipta ketika seluruh komponen pendidikan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Mari kita bersama saling bersinergi untuk memberikan pendidikan terbaik bagi ananda sebagai bekal utama di masa depannya nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar